Standarisasi dan Persyaratan Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain mengenai 1. Ukuran , bentuk dan mutu barang. 2. Cara menggambar dan cara kerja Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan. – Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dn alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu. – Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan. Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga. 1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu. 2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan. 3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah. 4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko. 5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya. Instalasi Rumah Tinggal Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya. Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat. Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN. A Gambar Instalasinya meliputi – Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi. – Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya. – Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan. – Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak B Diagram instalasi garis tunggal meliputi – Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen. – Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya. – Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan. – System pentanahannya. diagram garis tunggal C Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya – Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi. – Cara pemasangan alat-alat listriknya – Cara pemasangan kabelnya. – Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada. Pengawasan dan tanggung jawab. Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut. 1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat. 2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang. 3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya. 4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik. 5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa umumnya PLN setempat untuk diperiksa dan diuji. 6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba. 7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya. 8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi 1. Tanda-tanda. 2. Peralatan listrik yang dipasang. 3. Cara pemasangannya. 4. Polaritasnya. 5. Pentanahannya. 6. Tahanan isolasi. 7. Continuenitas rangkaian. Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi listrik rumah tinggal. – Penghantar / kabel. – Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam di dalam tembok dengan ukuran standart. – Kotak cabangT-Dos / Cross-Dos. – L-bo untuk tikungan pada pipa. – Rol isolator bila digunakan. – Klem pipa. – Sekrup ukuran yang sama dengan klem pipa. – Saklar sakelar tunggal, sakelar ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb apa yang diperlukan. – Stop kontak. – Lampu tergantung lampu apa yang perlu digunakan. – Kotak Hubung Bagi digunakan jika instalasi lebih dari 12 titik. – Sekring / MCB. – Obeng + dan obeng -. – Tang kombinasi, tang potong, tang cucut dsb. – Palu. – Jangan lupa! Yang terpenting dalam pekerjaan instalatir adalah TESTPEN sumber
InstalasiRumah Tinggal. Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan.
Listrik digunakan tidak hanya untuk kebutuhan rumah saja melainkan juga di gedung seperti kantor, mall, pabrik dan lain sebagainya. Dibutuhkan instalasi listrik gedung yang tepat agar sumber listrik dapat mengalir dengan aman ke peralatan-peralatan di gedung yang menggunakan daya listrik. Untuk memahami lebih jauh mengenai instalasi listrik tersebut, simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut. Instalasi Listrik Gedung yang Aman Kebutuhan instalasi listrik di dalam gedung Instalasi listrik merupakan perlengkapan yang dipasang untuk menyalurkan daya listrik dari sumber listrik ke peralatan yang membutuhkan. Instalasi listrik gedung perkantoran berbeda dengan instalasi yang ada di rumah Anda. Kenapa? Sebab di dalam gedung, baik itu perkantoran maupun pabrik menggunakan daya listrik yang lebih besar meskipun sama-sama menggunakan listrik dari PLN. Perlengkapan yang digunakan pun akan lebih kompleks untuk memastikan keamanan listrik di dalam bangunan. Perlengkapan instalasi listrik gedung Perlengkapan untuk instalasi listrik di dalam gedung harus dipenuhi agar proses instalasi dapat dilakukan dengan tepat. Selain itu, perlengkapan instalasi listrik juga harus sesuai standar agar dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi aspek keselamatan. Beberapa perlengkapan instalasi listrik gedung bertingkat antara lain APP Alat Pembatas dan Pengukur yaitu perlengkapan instalasi listrik yang berfungsi untuk membatasi besaran arus yang mengalir ke TM Tegangan Menengah yaitu perlengkapan yang terdiri dari hantaran masuk, hantaran keluar, dan TR Tegangan Rendah yaitu perlengkapan instalasi untuk pembagi, penyalur, dan pengaman pada listrik tegangan rendah di dalam yaitu perlengkapan instalasi listrik untuk mendistribusikan sekaligus mengontrol penyaluran daya distribusi listrik yaitu perlengkapan yang berfungsi untuk membagi dan mengendalikan arus listrik. Baca juga Prosedur Instalasi Listrik Rumah yang Benar Cara membuat gambar instalasi listrik Mengingat sistem instalasi listrik gedung bertingkat bisa lebih kompleks, maka perlu dibuat gambar instalasi listrik terlebih dahulu. Apalagi instalasi listrik juga harus mengikuti konstruksi gedung atau bangunan itu sendiri. Berikut rancangan instalasi listrik untuk gedung. Gambar denah bangunan Seperti yang sudah disebutkan bahwa instalasi listrik gedung dilakukan dengan mengikuti bentuk atau konstruksi bangunannya. Jadi, langkah pertama yang diperlukan dalam proses instalasi listrik adalah membuat gambar denah dari bangunan yang akan dipasangi listrik. Ketahui kebutuhan listrik tiap ruangan Perkirakan kebutuhan daya listrik untuk setiap ruangan yang akan dipasangi listrik baru. Pastikan semua ruangan di dalam gedung yang membutuhkan daya listrik sudah dihitung agar Anda bisa disesuaikan dengan perlengkapannya nanti. Tentukan titik pemasangan PHB PHB listrik harus dipasang di tempat yang memiliki akses yang mudah dari jalan masuk gedung. Gambar titik-titik lampu dan saklar Selanjutnya, Anda bisa menentukan titik-titik pemasangan lampu dan kebutuhan sakelar di dalam bangunan. Kotak-kotak dinding seperti saklar dan stop kontak biasanya dipasang di tengah-tengah tembok. Pastikan tempat pemasangan peralatan tersebut tidak terhalang oleh perabot atau pintu agar mudah digunakan. Tentukan ketinggian saklar dan stop kontak yang aman dari lantai. Proses instalasi listrik memang berbeda-beda tergantung bangunan dan kebutuhan listrik. Jika Anda ingin memasang listrik baru, silakan kunjungi situs dan pilih tukang listrik terbaik atau jasa lainnya yang dibutuhkan. Anda juga bisa download aplikasi Suwun di Play Store atau App Store untuk menikmati fitur yang lebih lengkap. Nah, itulah ulasan mengenai instalasi listrik gedung beserta perlengkapan dan cara membuat rancangannya. Ingat, instalasi listrik sebaiknya tidak dilakukan oleh sembarang orang demi keamanan dan kenyamanan. PanelHubung Bagi (PHB) merupakan sarana vital dalam menjaga kelancaran penyaluran listrik dari jaringan PLN ke konsumen atau beban. Dan untuk itu dalam merancang sebuah panel harus mengikuti aturan-aturan yang telah dibakukan dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).Pendahuluan Instalasi tenaga listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pembangunan rumah, gedung atau bangunan untuk melindungi keselamatan manusia dan hewan yang berada di daerah sekitar sehingga aman dari sengatan listrik. Mengingat masih sering terjadinya kebakaran pada suatu bangunan baik rumah, pasar maupun gedung-gedung yang penyebabnya diduga karena hubung singkat atau secara umum karena listrik. Pada suatu rumah atau bangunan pun masih banyak ditemukan instalasi listrik yang mengabaikan persyaratan umum instalasi listrik PUIL, Standar Nasional Indonesia SNI dan tidak memperhatikan ketentuan dari keamanaan dan teknologi modern dan juga estetika keindahan. Adapun sering ditemukan masalah bahwa instalasi listrik pada bangunan atau pun rumah tidak tersusun dengan rapih atau pengkawatannya berserahkan begitu saja tanpa melihat keindahan, keamanan, serta kerapihan dari suatu instalasi listrik. Sehingga, pemandangan atau keindahan pengkawatan di bangunan atupun rumah tampak kurang rapih, aman dan nyaman. Mungkin hal itu disebabkan karena ada perbaikan instalasi listrik bangunan atau rumah itu sebelumnya. Sehingga, hal tersebut dibiarkan begitu saja. Mungkin juga dikarenakan kelalaian atau karena faktor lainnya tanpa merapihkan kembali pengkawatannya. Pendistribusian energi listrik juga harus diperhatikan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik. Instalasi tenaga listrik yang akan ada, sebaiknya juga mempertimbangkan juga konsep penghematan dan biaya. Seperti yang telah kita temui di sekolah, puskesmas, pasar, rumah sakit atau gedung lainnya ada beberapa bagian didalam ruangan contohnya tidak berfungsinya stop kontak dan matinya lampu pada ruang mengajar maupun kantor guru, toilet yang mengakibatkan aktifitas dari guru maupun siswa itu sendiri terganggu. Hal itu mungkin disebabkan dari sambungan-sambungan liar yang terhubung di bagian bangunan yang mengalami gangguan aliran listrik, juga karena tidak adanya perawatan yang berkala atau karena kelalaian pengguna itu sendiri yang mengakibatkan aliran listrik di ruangan itu putus. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Materi Training Basic InstallationPendahuluanInstalasi tenaga listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalampembangunan rumah, gedung atau bangunan untuk melindungi keselamatan manusia dan hewanyang berada di daerah sekitar sehingga aman dari sengatan listrik. Mengingat masih seringterjadinya kebakaran pada suatu bangunan baik rumah, pasar maupun gedung – gedung yangpenyebabnya diduga karena hubung singkat atau secara umum karena listrik. Pada suatu rumah ataubangunan pun masih banyak ditemukan instalasi listrik yang mengabaikan persyaratan umuminstalasi listrik PUIL, Standar Nasional Indonesia SNI dan tidak memperhatikan ketentuan darikeamanaan dan teknologi modern dan juga estetika sering ditemukan masalah bahwa instalasi listrik pada bangunan atau pun rumahtidak tersusun dengan rapih atau pengkawatannya berserahkan begitu saja tanpa melihat keindahan,keamanan, serta kerapihan dari suatu instalasi listrik. Sehingga, pemandangan atau keindahanpengkawatan di bangunan atupun rumah tampak kurang rapih, aman dan nyaman. Mungkin hal itudisebabkan karena ada perbaikan instalasi listrik bangunan atau rumah itu sebelumnya. Sehingga,hal tersebut dibiarkan begitu saja. Mungkin juga dikarenakan kelalaian atau karena faktor lainnyatanpa merapihkan kembali pengkawatannya. Pendistribusian energi listrik juga harus diperhatikansebaikmungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan tenaga listrik yang akan ada, sebaiknya juga mempertimbangkan juga konseppenghematan dan biaya. Seperti yang telah kita temui di sekolah, puskesmas, pasar, rumah sakitatau gedung lainnya ada beberapa bagian didalam ruangan contohnya tidak berfungsinya stopkontak dan matinya lampu pada ruang mengajar maupun kantor guru, toilet yang mengakibatkanaktifitas dari guru maupun siswa itu sendiri terganggu. Hal itu mungkin disebabkan dari sambungan– sambungan liar yang terhubung di bagian bangunan yang mengalami gangguan aliran listrik, jugakarena tidak adanya perawatan yang berkala atau karena kelalaian pengguna itu sendiri yangmengakibatkan aliran listrik di ruangan itu Pengertian instalasi listrikInstalasi listrik adalah peralatan yang terpasang didalam maupun diluar bangunan untukmenyalurkan arus listrik. Secara umum instalasi listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu 1 Instalasi penerangan listrik2 Instalasi daya listrikRancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuanPUIL dan peraturan yang terkait dalam dokumen penunjang tenaga listrik dan peraturan lainnya.**Di sampaikan oleh Aris Suryadi, ST, MT, IPM pada Acara Basic Installation_ELBARAI_2019, Teknologi Listrik, PEI. B. Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUILMaksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL ini ialah agar pengusahaaninstalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejutlistrik, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya darikeakaran akibat listrik, dan perlindungan Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang terkait dalam dokumen berikut 1 Undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, beserta peraturan pelaksanaannya; 2 Undang – undang nomor 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan; 3 Undang – undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup; 4 Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik; 5 Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 1995 tentang usaha penunjang tenaga perancangan sistem instalasi listrik harus diperhatikan tentang keselamatan manusia,makhluk hidup lain dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkanoleh penggunaan instalasi listrik. Selain itu, berfungsinya instalasi listrik harus dalam keadaan baikdan sesuai dengan maksud Prinsip – prinsip dasar instalasi listrikBeberapa prinsip dasar instalasi listrik yang harus menjadi pertimbangan pada pemasanganinstalasi listrik. Adapun prinsip dasar tersebut ialah sebagai berikut1 KeandalanArtinya, bagaimana peralatan listrik melakukan kemampuannya dalam waktu tertentu dengan peralatan yang dipakai pada instalasi tersebut haruslah handal baik secara mekanik maupunsecara elektrik. Keandalan juga berkaitan dengan sesuai tidaknya pemakaian pengaman jika terjadigangguan, contohnya bila terjadi suatu kerusakan atau gangguan harus mudah dan cepat diatasi dandiperbaiki agar gangguan yang terjadi dapat KetercapaianArtinya, dalam pemasangan peralatan instalasi listrik yang relatif mudah dapat dijangkau olehpengguna pada saat mengoperasikannya dan tata letak komponen listrik tidak susah untukdioperasikan, sebagai contoh pemasangan saklar tidak terlalu tinggi atau terlalu KetersediaanArtinya, kesiapan suatu instalasi listrik dalam melayani kebutuhan baik berupa daya, peralatanmaupun kemungkinan perluasan instalasi. Apabila ada perluasan instalasi tidak mengganggu sistem instalasi yang sudah, tetapi kita hanya menghubungkannya pada sumber cadangan yang telah diberipengaman. 4 KeindahanArtinya, dalam pemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik harus ditata sedemikian rupa,sehingga dapat terllihat rapih dan indah serta tidak menyalahi peraturan yang KeamananArtinya, harus mempertimbangkan faktor keamanan dari suatu instalasi listrik, agar supaya amandari tegangan sentuh ataupun aman pada saat EkonomisArtinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan instalasi listrik harus diperhitungan denganteliti dengan pertimbangan – pertimbangan tertentu sehingga biaya yang dikeluarkan dapat sehematmungkin tanpa harus mengesampingkan hal – hal Pengaruh lingkunganPengaruh pada lingkungan kerja peralatan instalasi listrik dapat dibedakan menjadi dua,yaitu lingkungan normal dan lingkungan tidak normal. Lingkungan tidak normal dapatmenimbulkan gangguan pada instalasi listrik yang normal. Untuk itu, jika suatu instalasi ataubagian dari suatu instalasi berada pada lokasi yang pengaruh luarnya tidak normal, maka diperlukanperlindungan yang sesuai. Pengaruh luar yang tidak diimbangi dengan peralatan yang memadaiakan menyebabkan rusaknya peralatan dan bahkan dapat membahayakan juga pengaruh kondisi tempat akan dipasangnya suatu instalasi listrik,misalnyadalam suatu industri apakah penghantar untuk menghindari tekanan mekanis. Oleh karena itu, padapemasangan- pemasangan instalasi listrik hendaknya mempunyai rencana perhitungan dan analisayang PenghantarPengahantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifatkonduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapatberupa kabel ataupun berupa kawat Jenis PenghantarKabel merupakan pengahantar yang dilindungi dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapidengan selubung pelindung bersama, contohnya ialah kabel NYM, NYA dan kawat penghantar ialah pengahantar yang tidak diberi isolasi contohnya ialah BC bareconductor, penghantar berlubang hollow conductor, ACSR allumunium conductor stellreinforced, dsb. Secara garis besar, penghantar dibedakan menjadi duamacam, yaitua. Penghantar berisolasiDapat berupa kawat berisolasi atau kabel, batasan kawat berisolasi adalah rakitan penghantartunggal, baik serabut maupun pejal yang diisolasi NYA, NYAF, dsb.Gambar 1. Kabel berisolasib. Penghantar Tidak berisolasiMerupakan pengahantar yang tidak dilapisi oleh isolator, contoh penghantar tidak berisolasi BCbare conductor. Jenis – jenis isolasi yang dipakai pada penghantar listrik meliputi isolasi dariPVC Poly Vinyl Chlorid.Gambar 2. Kabel tanpa berisolasi2 Jenis KabelDilihat dari jenisnya, penghantar dapat dibedakan, yaitu a. Kabel instalasi Biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasibanguan untuk pemasangan tetap ialah NYA dan Kabel FleksibelBiasanya digunakan untuk peralatan yang sifatnya tidak tetap atau berpindah-pindah, dan ditempatkemungkinan adanya gangguan mekanis atau getaran dengan peralatanyang harus tahan terhadap tarikan dan Pemilihan PenghantarDalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan dalam suatu instalasi dan luas penghantaryang akan digunakan pada instalasi tersebut ditentukan berdasarkan6 enam pertimbangan a. Kemampuan Hantar Arus KHAUntuk menentukan luas penampang penghantar yang diperlukan maka, harus ditentukanberdasarkan atas arus yang melewati penghantar tersebut. Kemampuan hantar arus yang dipakaidalam pemilihan penghantar adalah 1,25 kali arus nominal yang melewati penghantar Susut Tegangan Susut tegangan merupakan rugi yang diakibatkan resistansi dan reaktansi pada kabel tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus denganpanjang saluran dan beban, berbanding terbalik dengan penampang saluran. Kerugian ini dalampersen ditentukan dalam batas - batas tertentu. Misalnya di PT. PLN berlaku pada tegangan 5%,-10% dari tegangan pelayanan. Pada PUIL 2000 disebutkan bahwa susut tegangan antara PHB utamadan setiap titik beban tidak boleh lebih dari 5% dari tegangan PHB utama bila semua kabelpenghantar instalasi dilalui arus maksimum yang ditentukan arus nominal pengaman. Kabelpenghantar yang digunakan harus memenuhi persyaratan kemampuan hantar arus yang ditentukandan rugi tegangan yang yang Kondisi SuhuSetiap penghantar memiliki resistansi R, jika penghantar tersebut di aliri oleh arus maka terjadirugi-rugi panas, jika dialiri dalam waktu yang lama ada kemungkinan terjadinya kerusakan padapenghantar tersebut, oleh karena itu dalam pemilihan penghantar faktor koreksi juga Kondisi LingkunganDalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan,harus disesuaikan dengan kondisi dantempat penghantar tersebut akan ditempatkan atau dipasang. Apakah penghantar tersebut akanditanam dalam tanah atau dipasang melewati udara. e. Kekuatan MekanisPenentuan luas penampang penghantar kabel juga harus diperhitunkan apakah adanya kemungkinanadanya kekuatan mekanis ditempat pemasangan kabel itu besar atau tidak, dengan demikian dapatdiperkirakan besarkekuatan mekanis yang mungkin terjadi pada Kemungkinan PerluasanSetiap instalasi listrik yang dirancang dan dipasang dengan perkiraan adanya penambahan beban dimasa yang akan datang, oleh karena itu luas penampang pengahantar harus dipilih lebih besarminimal satu tingkat diatas luas penampang sebenarnya, tujannya adalah jika dilakukanpenambahan beban maka penghantar tersebut masih mencukupi dan susut tegangan yang akanterjadi akan PengamanPengaman adalah suatu perlatan listrik yang digunakan untuk melindungi komponen listrik darikerusakan yang diakibatkan oleh gangguan seperti arus beban lebih ataupun arus hubung dari pengaman dalam distribusi tenaga listrikadalah a. Isolasi, yaitu untuk memisahkan instalasi atau bagiannya dari catu daya listrik untuk alasan Kontrol, yaitu untuk membuka atau menutup sirkuit instalasi selama kondisi operasi normal untuk tujuan operasi Proteksi, yaitu untuk pengaman kabel, peralatan listrik dan manusianya terhadap kondisi tidak normal seperti beban lebih, hubung singkat dengan memutuskan arus gangguan dan mengisolasi gangguan yang Pekerjaan instalasi yang baikDalam instalasi atau pengkabelan yang hendak digunakan ada sejumlah persyaratan danperaturan yang memiliki aplikasi bahwa pengerjaan yang baik. dan tepat bahan harus digunakansebab pengerjaan yang buruk akan menghasilkan instalasi yang tidak memuaskan dan bahkanberbahaya, bahkan jika semuanya peraturan lain dipatuhi. Pengerjaan yang baik hanya mungkinsetelah pelatihan yang tepat dan pengalaman praktis. Pengetahuan teori sangat diperlukan dansangat penting, tetapi keterampilan hanya dapat diperoleh dengan latihan. Untuk itu harus selaludiingat bahwa pemilihan bahan, tata letak pekerjaan, keterampilan dan semua pengalamanbergabung untuk menentukan karakter dan efisiensi instalasi. Gambar 3. Estetika dalam instalasiG. Menggunakan alat yang tepatAda pepatah lama tentang menilai seorang pekerja dengan melihat alat-alatnya, ini sangatbenar. Seorang tukang listrik harus memiliki seperangkat alat yang baik jika pekerjaan itu harusdilakukan secara efisien. Gambar 4. Alat yang tepatApalagi, cara teknisi listrik merawatnya. Peralatan dan kondisi penyimpanannya merupakanindikasi yang sangat pasti kelas pekerjaan tukang listrik tersebut. Selain alat tangan biasa, yang olehtukang listrik dalam menyediakan untuk diri mereka sendiri, ada yang lain seperti beberapa jenisalat-alat listrik, mesin bending, mesin sekrup listrik yang biasanya disediakan oleh majikan, danyang semuanya akan berkontribusi pada tujuan 'pengerjaan yang Inspeksi dan testingTujuan inspeksi, pengujian dan sertifikasi atau pelaporan. Alasan mendasar untukmemeriksa dan menguji instalasi listrik adalah untuk menentukan apakah pekerjaan instalasi baruaman untuk dimasukkan ke dalam layanan, atau sebuah instalasi yang ada aman untuk tetapberoperasi sampai inspeksi berikutnya selesai. Diperlukan kompetensi untuk melakukan pemeriksaan listrik dan pengujian inspektur melakukan inspeksi dan pengujian listrik apa puninstalasi harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan sifat instalasi sedangdiperiksa dan diuji, dan untuk teknis standar. Inspektur juga harus sepenuhnya berpengalamandalam inspeksi dan pengujian prosedur dan menggunakan peralatan pengujian yang sesuai selamainspeksi dan proses saluran harus terhubung ke konduktor pelindung dalam papan distribusi, ini biasanyadicapai dengan menggunakan tali penghubung terhubung antara konduktor saluran dan koneksipentanahan terkait ke sirkuit tertentu. Gambar 5. Tes untuk kontinuitas Setelah dilakukannya tes dan tentunya memastikan bahwa instalasi listrik tersebut aman untukdioperasikan Pustaka[1] Aris Suryadi, 2013. Bengkel Listrik dan Mekanik Dasar, Teknik Elektro, PEI.[2] M. Neidle “Teknologi Instalasi Listrik”, Erlangga, Jakarta. 1982.[3] P. Van. Harten, 1981. Instalasi Listrik Arus Kuat I,II CV. Trimita Mandiri, Bandung, 1981[4] Suryatmo, Dasar-dasar Teknik Listrik, Rineka Cipta, Jakarta. 1996[5] PUIL 2011, Amd 4 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.IkATA3d.